Webinar Ketiga ICE Institute: Keselarasan Pembelajaran dan Dunia Kerja
6 January, 2021 by
Webinar Ketiga ICE Institute: Keselarasan Pembelajaran dan Dunia Kerja
YourCompany, Mitchell Admin

Indonesia Cyber Education (ICE) Institute kembali menggelar Webinar. Serial ketiga Webinar tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kerja sama Indonesia Cyber Education (ICE) Institute Universitas Terbuka dan Asian Development Bank (ADB) pada hari Kamis, 3 Desember 2020. Sebanyak 629 peserta mengikuti webinar melalui video streaming UTTV dan 160 peserta tergabung dalam Zoom meeting webinar yang mengangkat tema "Course and Job Demand Alignment" - "Kursus dan Penyelarasan Permintaan Pekerjaan".  Tema ini dipilih dengan latar belakang bahwa transformasi teknologi yang pesat berdampak pada ekosistem ekonomi digital. Hal ini juga menuntut setiap individu untuk dapat  meningkatkan kemampuannya agar memiliki daya saing dan profesionalitas.


Webinar secara resmi dibuka oleh Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. Dalam sambutannya Ojat menyampaikan bahwa era globalisasi menyasar berbagai elemen kehidupan termasuk dunia pendidikan. Perguruan tinggi dituntut untuk menyediakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. “Lulusan UT diharapkan mampu bersaing dalam menghadapi globalisasi. Solusi dalam memberikan peluang pekerjaan bagi lulusan UT yaitu UT mampu menyelaraskan kemampuan yang dimiliki lulusan UT agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan mampu beradaptasi sehingga dapat meningkatkan ekonomi pada dirinya dan nasional, “ kata Ojat.


Selaku pembicara utama, Co-Founder sekaligus CEO JobKred, Gary Gan, menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri di masa yang akan datang. Gary fokus pada analisis big data untuk melihat kemampuan pekerja sekarang dan memprediksi kebutuhan masa depan, sehingga perguruan tinggi dapat menyiapkan kurikulum yang tepat. Dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat memetakan dengan cepat kerangka kompetensi digital, memprofil kemampuan pekerja, menyamakan kebutuhan pembelajaran dengan kemampuan yang kurang sesuai. Dengan AI, dapat dilakukan secara langsung untuk mendapatkan rekomendasi yang diperlukan dalam karir, pelatihan dan jenis pekerjaan bagi para pencari pekerjaan.


Saat ini, lanjut Gary,  pihaknya dapat membantu kebutuhan menentukan tenaga kerja di masa yang akan datang dengan analisis data berupa pengumpulan data dari berbagai sumber termasuk dari pemerintah, analisis data dan membuat prediksi model.