Pandemi Covid-19 masih melanda dunia termasuk Indonesia. Hingga penghujung tahun 2020 ini jumlah orang yang terpapar virus Covid-19 semakin bertambah. Lingkungan kerja atau perkantoran pun mulai menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Tentunya diperlukan tindakan penanganan dan pencegahan secara sungguh-sungguh terhadap trend baru tersebut.
Menyikapi hal itu, Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan sosialisasi secara daring dengan mengangkat tema "Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Lingkungan Kerja Universitas Terbuka" yang dilaksanakan pada hari Rabu, (16/12/2020). Sosialisasi mengundang dua narasumber yaitu Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Sony HB. Harmadi, SE., ME., dan Kepala Seksi Surveilans, Imunisasi dan Penggulangan Krisis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr. Abdillah Assegaf yang dimoderatori oleh Wagimin, S.H., CN.
Dalam sambutannya, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. berterima kasih kepada Pusat Pengembangan Hubungan Internasional dan Kemitraan yang ikut berperan dalam menyebarkan informasi terkait Covid-19 ke khalayak melalui media yang dimiliki UT. Ojat mengingatkan untuk tetap menjaga imunitas dan menjalankan protokol Kesehatan Covid-19.
Pembicara pertama Sony fokus pada pembahasan tentang topik “Adaptasi Kebiasaan Baru dan Perubahan Perilaku Lingkungan Kerja dalam Mengantisipasi Penyebaran Covid-19". Ia memaparkan bahwa kelompok paling beresiko Covid-19 yaitu orang yang berpenyakit penyerta/komorbid, memiliki daya tahan tubuh rendah, berusia lanjut dan mengalami obesitas. Saat ini, masyarakat harus mematuhi protokol Kesehatan Covid-19 dengan sebaik-baiknya. Hal ini diperlukan karena vaksin masih dalam proses uji coba dan vaksinasi membutuhkan waktu.
Dalam lingkup perkantoran, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, apabila ruang kantor terkontaminasi pekerja sakit, ODP, PDP atau terkonfirmasi positif Covid-19, dapat dilakukan pembersihan dan desinfeksi ruangan, melakukan pembersihan ruangan secara menyeluruh, dan membuka pintu serta jendela untuk sirkulasi udara.
Sony menambahkan bahwa pentingnya melaksanakan konsep perubahan baru dengan harapan masyarakat dapat patuh pada protokol Kesehatan. Salah satunya Satuan Tugas Covid-19 telah menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan (3M) guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Di sisi lain, menurut data yang disampaikan oleh Abdillah, usia produktif pada rentang 24-57 tahun menduduki posisi tertinggi pada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan. Angka kematian tertinggi di Tangerang Selatan pada usia lebih dari 60 tahun yang dikarenakan penyakit penyerta/komorbid